Minggu, 31 Januari 2010

Lukisan Encaustik

    Encaustic lukisan, juga dikenal sebagai lukisan lilin panas ,lilin dipanaskan dengan menggunakan lilin lebah yang berwarna ditambahkan pigmen .  Cairan / pasta ini kemudian diterapkan pada permukaan - biasanya dibuat dari kayu, meskipun kanvas dan bahan lain yang sering digunakan.
Encaustic campuran yang paling sederhana dapat dibuat dari penambahan pigmen ke lilin lebah, tetapi ada beberapa resep lain yang dapat digunakan - beberapa jenis lain yang mengandung lilin, damar resin, minyak biji rami, atau bahan-bahan lainnya. Murni, bubuk pigmen dapat dibeli dan digunakan, meskipun beberapa campuran menggunakan cat minyak atau bentuk-bentuk pigmen.
       Logam alat-alat dan sikat khusus yang dapat digunakan untuk membentuk cat sebelum mendingin, atau alat-alat logam dipanaskan dapat digunakan untuk memanipulasi lilin setelah telah didinginkan ke permukaan.  Saat ini, alat seperti lampu panas, panas senjata, dan metode pemanasan memungkinkan seniman untuk memperluas jumlah waktu mereka harus bekerja dengan bahan. . Lilin karena digunakan sebagai pengikat pigmen, dapat encaustics patung serta dicat. Bahan lainnya dapat dibungkus atau collaged ke permukaan, atau berlapis-lapis, menggunakan media untuk mematuhi encaustic ke permukaan.
Teknik ini terutama digunakan dalam mumi Fayum potret dari Mesir sekitar 100-300 M, dalam Blachernitissa dan ikon awal lainnya, serta dalam banyak karya abad ke-20 seniman Amerika, termasuk Jasper Johns.
Kut-kut, seni yang hilang dari Filipina mengimplementasikan sgraffito dan teknik encaustic.
Pada abad ke-20, pelukis Fritz Faiss (1905-1981), seorang mahasiswa dari Paul Klee dan Wassily Kandinsky di Bauhaus, bersama-sama dengan Dr Hans Schmid, rediscoverd yang disebut "Punic lilin" encaustic teknik lukisan.  Faiss mengadakan dua paten Jerman relatif terhadap persiapan encaustic lilin untuk lukisan.  Satu tertutup sebuah metode untuk mengobati lilin lebah sehingga titik lebur dibangkitkan Centigrade dari 60 derajat sampai 100 derajat Centigrade.  Hal ini terjadi setelah mendidih lilin dalam larutan air laut dan soda tiga kali berturut-turut. Yang dihasilkan, lebih keras lilin adalah sama dengan lilin Punic dimaksud dalam tulisan-tulisan Yunani kuno di encaustic lukisan.
     Encaustic seni telah melihat kebangkitan dalam popularitas sejak tahun 1990-an dengan orang-orang menggunakan setrika listrik, dan dipanaskan hotplates stylus pada berbagai permukaan yang berbeda, termasuk kartu, kertas dan bahkan tembikar. Membuat besi memproduksi berbagai pola dasar artistik. Namun, media tidak terbatas hanya pada desain abstrak, dapat digunakan untuk membuat lukisan yang kompleks, seperti halnya di media lain seperti minyak dan akrilik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar