Minggu, 31 Januari 2010

DIDIK WAHYUDI kontraktor, guru, seniman rupa




     Sosok peerupa muda kelahiran kota Toak Tuban, yang menetap dan berdomisili dikota Bojonegoro ini merupakan gambaran perupa yang sangat sibuk. kenapa tidak dengan kegiatanya yang penuh serta aktifitasnta dalam memenuhi kebutuhan hidup ,masih sempat-sempatnya untuk berkarya seni "kususnya seni lukis"
     Didik wahyudi adalah perupa akademis jebolan dari IKIP Malang, bakat seninya sudah tumbuh sejak masih sekolah dasar.Proses kretif dalam berkarya seni telah dimulai sejak SMA di Jatirogo , pada tahun 1992 masuk kuliah di IKIP Malang dengan mengambil Jurusan Seni Rupa dan Kerajinan, dalam masa-masa ini seorang Didik talah menghasilkan karya-karya yang berkesasn untuk dirinya, untuk memenuhi ekspresinya dia tergabung juga  dalam kelompok kelompok seni, seperti kelompok Planet seni yang dimotori Oleh Budi santosa, Haroyo,Ruston Yusuf, Didik Wahyudi, kelompok ini bermarkas di Srengat Blitar, pada masa kuliah tergabung juga dalam Derap59, Sanggar Kameswara yang bermarkas di Nggurah Kediri, Perupa Ronggolawe Tuban, serta Kampoeng Seni Bojonegoro.
     Berpameran mulai di Kediri, malang mojopahit, pameranPresus IKIP Malang di auditorium IKIP Malang, Hotel mustika  Tuban dengan tajuk pameran "kapan mampir kerumah" pada tahun 2000,Pameran derap 59 tahun 1996 di gedung DPRD Golkar kediri, sedangkan dibojonegoro: pameran di Aula At Taqwa tahun2003, Pameran lintas generasi di gedung Cak Durasim surabaya pada tahun 2005, pameran Kampoeng Seni di gedung Wanita dengan tema "nlang,bleng,blong, pada tahun 2005, sirkus negeri badut tahun 2007, serta yang terbaru pameran spirit perupa bojonegoro tahun 2009.
     Karya karyanya bernuansa surealis, realis kontemporer, dalam berkarya seni tidak terikat oleh pakem tertentu sehingga karya-karya yang dihasilkan pun beragam isme muncul dalam proses serta pencarian jatidiri.untuk menghasilkan karya membutuhkan waktu yang menyesuaikan dengan Mood,seta cocok dengan nuansa goresan kanvas.
     Tema-tema yang diangkat sering kali mengambil tema sosial masyarakat arus bawah, kaum marginal. dikarenakan tema ini sangat cocok dengan keadaan, adanya kesenjangan nasib kehidupan diantara masyarakat,inilah yang menarik menurutnya, karena adanya pesan moral pada penguasa dengan alasan kurang perhatian  terhadap masyarakat yang tidak sesuai dengan cita-cita yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar, mensejahterakan kehidupan bangsa serta keailan bagi seluruh lapisan masyarakat. Memperjuangkan kesamaan Hak asasi manusia dalam memeperoleh pelayanan ekonomi,pendidikan, hukum, kesehatan dengan istilah menurutnya kras kres.
     kegiatan seni mengisi aktifitasnya sebagai kontraktor,aktifis kemanusiaan, serta Guru GTT seni budaya, dan setidaknya proses kreatif berkarya seni terus berjalan di tengah-tengah kesibukannya.






































Tidak ada komentar:

Posting Komentar